
Letih...
(untuk seseorang yang masih mencintaiku....)
Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali
....aku adalah balada prajurit yang kalah dalam peperangan yang panjang. aku siap untuk di eksekusi. aku tunduk dan pasrah pada Zat yang menguasai tiap jengkal tubuh ini. didalam hatiku dan didalam kata-kata yang aku ucapkan hanya sanggup aku mengingat-Mu, Zat Yang Maha Agung......
Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali
Masih disini....*
Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali
* didalam hati
aku tak tahu
dimana kasihku kini
masihkah ia mengingatku
atau tlah melupakanku
hatiku menangis
menanti hidup
jiwa ini sepi tanpamu
ku lelah jiwa dan raga
jiwaku merindukan jiwamu
hatiku merindukan hatimu
jauh-jauh waktu
aku memikirkan dirimu
Langkah telah ku
ayunkan,,
Hari-hari
telah ku lalui,,
Terbayang wajah
senyumMu
terpaut paras
mataMu,,
Semua jadi
keindahan
dalam diriMu,,
Andai saja kau
tau isi hatiku
bahwa saat ini
aku
merindukan
kehadiranMu,,
Sampai kapan
pun kau ku
ingat selalu
hingga kalbuku
terkubur di
sanubari,,
Diriku hanya
bertanya pada
ilalang yang
bergoyang,,
Namun tiada
jawaban
darinya,,
Yang ada hanya diam dan
kebisuan…?!
Ketika rengkuhnya dunia menerpa setiap insan
Saat mentari menyingkapkan hangatnya dengan rengkuhan sang rembulan
Kan ada seorang manusia berjalan dengan sendiri
Menempuh jalan yang sepi dengan setiap naluri
Yang berjalan tuk mengungkapkan sebuah kisah
Untuk diceritakan…….
Untuk dikenang……..
Dikala sepi melanda jiwa…..
Ia berpuisi……
Tuk sang kekasih hati…
Engkau yang ayu dengan wajahnya
Engkau yang lugu dengan sikapnya
Engkau yang manis dengan keelokannya…
Duhai sang bidadari….
Di manakah kau berada
Di hati mana engkau berlabuh
Dan untuk siapa engkau diciptakan????
Ia menjawab :
Aku berada di tempat orang-orang yang mengabdi
Di hati insan yang suci aku berlabuh
Untuk TUHAN dan untuk orang yang telah mendapatkan syafaatnyalah
aku diciptakan…..
Wahai engkau lelaki kesepian…..
Niscaya engkau akan menemukan aku….
Aku di sini selalu menantikanmu…..
Akupun merindukan orang yang pantas untuk diriku….
Kuatkan Imanmu dan tinggikanlah ilmumu
Dan bersabarlah sesungguhnya
Tuhan bersama Orang-Orang Yang Sabar
Kita kan bertemu…..
Jika engkau mampu melaksanakan Titah-Nya
Dan Menjauhi larangan-Nya
Untuk apalah kecantikanku
Bila orang yang kucari tiada kemari
Ku menanti dekap orang yang
benar-benar Tahu Akan-Nya….
Kunanti engkau di Surga Bermatakan Berlian…
WAHAI ENGKAU SANG PENGELANA